Jangan Pergi

Engkau tak pernah tahu rasanya bagaimana matamu menyalami cinta yang perlahan pergi dari hadapanmu sebagaimana pedihnya kematian secara perlahan orang terkasihmu.  tak ada kekuatan saat itu meski sekedar berucap "jangan pergi" sebab dari awal aku ikrarkan hatiku agar selalu ihklas. Ikhlas mencintaimu dan juga ikhlas melepasmu jika suatu hari itu terjadi. 

Air mataku hanya jatuh berderai melihat engkau beranjak dari kisah-kisah yg kita bangun. aku kemudian menamai setiap kisah kita sebagai kebodohan.  bagaimana tidak bodoh bila cinta yang kupunya ini tak jelas ke mana arahnya. bagaimana aku tak bodoh bila cinta ini kokoh untuk engkau yang datang secara tiba-tiba lalu pergi secara tiba-tiba secara berulang-ulang.
orang-orang terdekatku nyaris membenciku dengan kisah ini. Namun inilah cintaku.  kubangga mencintaimu dengan cara yang paling bodoh sekalipun. 

Hari-hariku semakin terbiasa dengan alur kisah ini.  mencintai cinta yang tak kunjung menampakkan wajahnya. Namun,  secara tiba-tiba ia kembali menyapa lewat tuturnya yang hangat.  kusambut ia dengan suka.  kurangkul ia dengan kuat.
'jangan pergi lagi' bisikku pelan sembari kuseka air mataku yang membasahi pundakmu.

Berjanjilah padaku bila suatu ketika pergi akan datang kembali dan membawaku pergi dengan cinta yang engkau punya.